Sabtu, 09 April 2011

Benarkah Pemilu Kuansing ada kecurangan? Temukan jawabannya.!

Posting by Riau pos 09/04

TELUKKUANTAN (RP) – Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Kuansing, menemukan bentuk-bentuk pelanggaran saat dilaksanakannya pemungutan suara. Baik, bentuk pelanggaran administrasi maupun dugaan pelanggaran yang mengarah ke tindak pelanggaran pidana.
Ini dibeberkan Ketua Panwaslukada Kuansing Ahdanan Saleh SAg MPd yang dihubungi Riau Pos, Jumat (8/4) di Telukkuantan.

Ahdanan menjelaskan, beberapa pelanggaran administrasi Pemilukada yang dicatat Panwaslukada Kuansing di antaranya, banyaknya di temui masyarakat yang punya hak pilih tidak mendapatkan undangan ke TPS.
Ini hampir di semua TPS yang dipantau Panwaslukada Kuansing terjadi. Alasan yang ditemui di lapangan, petugas tidak tahu alamat pemilih yang terdaftar di DPT dan DPS.
Banyaknya masyarakat Kuansing yang tidak terdaftar di DPT dan DPS. Padahal, mereka sudah bertahun-tahun tinggal di desa tersebut.

Selanjutnya, Panwaslukada juga menemukan di beberapa TPS, waktu pemungutan suara yang belum habis tetapi sudah ditutup petugas. Adanya pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPS tetapi diberikan undangan memilih. Adanya pemilih yang menggunakan hak pilihnya dua kali di dua tempat yang berbeda.
Sementara beberapa kasus dugaan pelanggaran pidana Pemilukada Kuansing, KPSS memberikan dua surat suara pada pemilih, menggunakan surat suara atas nama orang lain. Pemilih yang menggunakan hak pilih dua kali, anggota KPPS mencoblos tiga kali, indikasi mobilisasi massa perusahaan ke TPS. Namun sebelumnya singgah di salah satu rumah tim sukses.
‘’Semua kasus tersebut tengah kita pelajari,’’ ujarnya.

Dalam hal ini, Panwaslukada Kuansing tidak bertujuan untuk mempengaruhi hasil perolehan suara pasangan calon. Tetapi semata-mata untuk menindak lanjuti dugaan sebuah pelanggaran dalam pemilukada Kuansing.(dac)

Su-Zuki unggul, warga Demo

Sunting : Riau pos 08/04

Hasil rapat pleno PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di 11 kecamatan dari 12 kecamatan se-Kabupaten Kuansing, Jumat (8/4), pasangan H Sukarmis-Drs H Zulkifli MSi unggul sementara dari pasangan Drs H Mursini MSi-Gumpita SP MSi.

Dari data yang dihimpun Riau Pos dari PPK di 11 Kecamatan hingga berita ini diturunkan, pasangan Sukarmis-Zulkifli sudah unggul di tujuh kecamatan. Sementara pasangan H Mursini-Gumpita, unggul di empat kecamatan.

Tujuh kecamatan yang paling banyak menyumbangkan suara bagi pasangan Sukarmis-Zulkifli (Su-Zuki) banyak diraih dari kecamatan yang memiliki warga eks tran seperti Logas Tanah Darat, Singingi, Benai, Singingi Hilir ditambah Kecamatan Hulu Kuantan, Cerenti, dan Kuantan Tengah.

Sementara kemenangan di lima kecamatan Mursini-Gumpita, rata-rata disumbangkan dari masyarakat asli Kabupaten Kuansing yang tak ada eks trans. Yakni Kecamatan Inuman, Kuantan Hilir, Pangean, dan Gunung Toar.

Raihan suara sementara yang diraih pasangan Su-Zuki yakni, Kecamatan Hulu Kuantan 2.426, Kecamatan Kuantan Tengah 14.463, Kecamatan Gunung Toar 1.412, Kecamatan Inuman 3.161, Kecamatan Kuantan Hilir 6.749, Kecamatan Pangean 4.534, Kecamatan Benai 9.746, Kecamatan Cerenti 4.075, Kecamatan Singingi 10.099, Kecamatan Singingi Hilir 10.942 dan Kecamatan Logas Tanah Darat 7.477.

Sementara pasangan Mursini-Gumpita di Kecamatan Hulu Kuantan meraih 1.989, Kuantan Tengah 13.509, Kecamatan Gunung Toar 6.212, Kecamatan Inuman 3.720, Kecamatan Kuantan Hilir 7.465, Kecamatan Pangean 5.111, Kecamatan Benai 9.136, Kecamatan Cerenti 3.257, Kecamatan Singingi 3.517, Kecamatan Singingi Hilir 4.111 dan Kecamatan Logas Tanah Darat 2.530.

Hingga pukul 21.00 WIB, satu kecamatan yang belum menuntaskan perhitungan suara di PPK adalah Kuantan Mudik.

Salah seorang anggota PPK Kuantan Mudik terjadi beda pendapat untuk TPS 4 dan TPS 5 Desa Pantai Pucuk Rantau Kecamatan Kuantan Mudik. ‘’Sementara, perhitungan ditunda. Desa lainnya sudah tuntas dilaksanakan,’’ ujarnya.

Dari data sementara, raihan perolehan suara kedua pasangan calon bersaing cukup ketat. Dari jumlah sementara di 11 kecamatan di Kuansing, pasangan Su-Zuki meraih 75.084 dan pasangan Mursini-Gumpita 60.560 dengan total suara yang masuk 135.644 dari jumlah DPT Pemilukada Kuansing 210.933 pemilih.

Sesuai apa yang disampaikan Ketua KPU Kabupaten Kuansing Firdaus Oemar SH, kalau sesuai jadwal KPU, rapat pleno KPU tentang penetapan perolehan suara pasangan calon dijadwalkan paling lambat 13 April 2011.


Ratusan Massa Datangi KPU
Sekitar 500-an orang massa pendukung pasangan nomor urut 2, Drs H Mursini MSi-Gumpita SP MSi, Jumat (8/4) sekitar pukul 17.00 WIB mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuansing.

Mereka datang silih berganti menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Sehingga ruas jalan menuju kantor KPU Kuansing penuh sesak dan ditutup untuk kendaraan umum. Namun mereka tak sampai masuk ke halaman KPU. Karena puluhan personel Polres Kuansing dan anggota Brimob Polda Riau dua mobil, lebih dulu datang mengamankan kantor KPU.

Mereka menutup pagar kantor KPU Kuansing dan menunggu di ruas jalan masuk ke kantor KPU. Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini SH didampingi sejumlah Kasat dan Kapolsek Kuantan Tengah Kompol Darul Qodni, tampak turun langsung menemui massa.

Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini SH di hadapan massa coba menenangkan dan memberi penjelasan pada ratusan massa. Ia juga beberapa kali coba merundingkan dengan beberapa tokoh dari massa seperti Zakir. Kapolres menjelaskan kalau perhitungan perolehan suara belum final.

Kini sesuai tahapannya, perhitungan perolehan suara pasangan calon dilakukan di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). KPU Kuansing sendiri, baru akan menetapkan hasil perolehan suara pasangan calon 13 April 2011 pekan depan. ‘’Jadi bapak-bapak saya minta untuk mengerti dan memahaminya,’’ ujar Kapolres.

Tapi massa tetap berupaya bertahan sampai ada kejelasan dari Ketua KPU Kuansing Firdaus Oemar SH. Firdaus Oemar yang dihubungi Riau Pos berkali-kali dan menyampaikan SMS ke nomor HP-nya, tak aktif dan ada di luar jangkauan. Begitu juga dengan anggota KPU lainnya, tak terlihat datang menemui kerumunan massa untuk memberi penjelasan.

Menyikapi itu, Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini langsung menghubungi Drs H Mursini MSi yang juga Wakil Bupati Kuansing. Tak lama, H Mursini berkemeja lengan panjang biru datang menghampiri massa yang disambut dengan ratusan massa pendukunganya sambil berkata, ‘’Hidup nomor dua..hidup dua,’’ beberapa kali.

H Mursini menyampaikan, kalau tahapan penghitungan perolehan suara masih belum tuntas. Kini, penghitungan perolehan suara pasangan calon baru di tingkat PPK. Sementara di tingkat KPU sesuai jadwalnya, paling lambat 13 April mendatang.

Mursini juga minta massanya dan warga masyarakat Kuansing tak terpancing isu-isu yang beredar seperti yang disebutkan. Misalnya, KPU sudah final dan atau pemenangnya sudah ada, kotak suara hilang dan sebagainya. Lebih jauh Mursini menegaskan, kalau masyarakat Kuansing dan massa pendukungnya tak terpancing dengan beredarnya berbagai isu. Karena, data resmi perolehan suara yang berhak mengumumkannya adalah KPU Kuansing setelah ditetapkan dalam rapat pleno.

Usai menyampaikan dan memberi penjelasan tentang hal itu, massa pendukung Mursini-Gumpita akhirnya bubar dan meninggalkan kantor KPU Kuansing dengan tertib.

Berlangsung Aman
Rapat pleno yang dilakukan seluruh PPK di tiap kecamatan sejauh ini berlangsung aman, tertib dan terkendali sebagaimana yang disampaikan Ketua PPK Kecamatan Benai, Andah saat dihubungi Riau Pos. Dari masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kuansing yang dihubungi terkait pleno penghitungan suara ini tak ada kendala berarti.

Ketika menghubungi Ketua KPUD Kuansing melalui Ketua Pokja pendaftaran Dedi Erianto di Telukkuantan, Jumat (8/4), ia mengatakan, KPUD belum menerima hasil pleno dari seluruh kecamatan di Kuansing.

Pihaknya mengakui, seluruh PPK telah melakukan pleno di tiap kecamatan. Namun sejauh ini ia belum menerima hasil pleno PPK tersebut. ‘’Sekarang, dari 12 kecamatan yang ada, kami baru menerima hasil pleno dari Kecamatan Singingi Hilir, dan masih ada 11 kecamatan lainnya,’’ ujar Dedi.

Pihaknya mengharapkan, kecamatan yang sudah pleno bisa segera melaporkan. Pasalnya, Senin (11/4) diusahakan sudah pleno di tingkat kabupaten. ‘’Kalau bisa cepat kenapa harus lama-lama,’’ kata Dedi.

Sementara itu, khusus di Kecamatan Kuantan Mudik, hingga berita ini diturunkan pukul 00.00 WIB, rapat pleno PPK Kuantan Mudik memutuskan untuk menunda rapat, karena ada satu desa yang bermasala
h.

“Seluruh desa sudah kita selesaikan pembahasannya, tapi ada satu Desa Pantai yang harus dihitung ulang.Di desa tersebut, ada 6 TPS, 4 TPS sudah kita selesaikan, sementara TPS 4 dan 5 kita tunda plenonya sampai besok (hari ini, red) karena harus dihitung kembali,” ujar Ketua PPK Kuantan Mudik, Eko Yasmardi saat dihubungi Riau Pos di Teluk Kuantan, Jumat (8/4) malam.(muh)

Read more: http://riaupos.co.id/news/2011/04/sukarmis-unggul-warga-demo/#ixzz1IzkA1LiL

Selasa, 29 Maret 2011

kekecewaan laskar bertuah Vs persiba

TELUKKUANTAN - PSPS Pekanbaru mendapat hasil mencewakan pada laga perdanan putaran pertama Djarum Indonesia Super League (DISL) 2010/2011. Bertanding di Stadion Sport Kuantan Singingi, Askar Bertuah - julukan PSPS - hanya mampu meraih satu poin, setelah ditahan imbang 2-2 oleh Persiba Balikpapan.

Sangat disesalkan. Sebab PSPS sempat memimin 2-1 hingga menit ke-81 lewat gol Patrice Nzekou menit ke-19 dan Shin Hyun Joon menit ke-68. Sebelumnya PSPS sempat tertinggal di awal babak pertama melalui gol Asri Akbar menit ke-12.

Petaka itu datang saat pertandingan menyisakan delapan menit. Berawal dari serangan balik, Persiba mampu menyamakan skor menjadi 2-2. Bola sundulan Agus Cima yang bermaksud menghalau bola justru jatuh tepat di depan M Bahtiar. Tanpa kontrol, Bahtiar melepaskan tembakan keras yang gagal diantisipasi kiper PSPS, Dede Sulaiman. Tangkapan Dede tidak tepat, sehingga bola bergulir di bawah selangkangan dan masuk ke gawang.

Hanya mendapat satu poin membuat posisi PSPS di klasemen sementara tidak beranjak dari urutan sembilan. PSPS mengantongi 21 poin, unggul dua poin dari Persela yang ada tempat ke-10. Sementara puncak klasemen masih dikuasai Persipura dengan 38 poin.

"Jelas hasil ini mengecewakan kami. Dua gol lawan lahir karena kesalahan pemain. Ini menjadi bahan evaluasi bagi pelatih sebelum bertolak ke Jepara untuk menghadapi Persijap," kata Manajer PSPS Drs H Dastrayani Bibra.

PSPS harus bekerja lebih keras lagi. Abdul Rahman dan pasukannya minimal harus bisa mengumpulkan 40 poin untuk menghindari posisi juru kunci. Saat ini, Bontang FC ada pada urutan 15 alias terakhir dengan nilai 11. "Semua harus bekerja lebih keras lagi. Kami akan berjuang untuk mencapai titik aman agar tidak ikut playoff. Ya minimal poin 40," tegas Dastrayani Bibra.

Ya, sesuai aturan terbaru dari PT Liga Indonesia, tahun ini tidak ada klub yang terdegradasi otomatis ke Divisi Utama. Langkah itu diambil untuk menutupi kekuarang jumlah klub, setelah tiga tim sebelumnya pindah ke liga lain. Tetapi tim yang berada di peringkat 15 pada klasemen akhir tetap berpeluang turun kasta jika gagal dalam flayoff melawan peringkat empat Divisi Utama musim ini. "Jangan sampai kami ikut playoff," tutur Ide, sapaan Dastrayani Bibra.

Lama tidak bertanding membuat PSPS tidak tampil maksimal di hadapan ribuan penonton di Stadion Kuansing. Dzumafo Epandi Herman dan kawan-kawan terkesan terlalu hati-hati, sehingga permainan tidak berkembang. Umpan jauh dari bek ke striker yang banyak diperagakan tidak efektif untuk membongkar pertahanan Persiba. Postur tinggi Mijo Dadic di depan gawang Persiba sulit ditaklukkan lewan bola-bola atas.

Terus berupaya menekan lawan membuat pertahanan PSPS terbuka dan berhasil dimanfaatkan Persiba. Melihat kiper PSPS Dede Sulaiman meninggalkan gawangnya, Asri Akbar melepaskan tendangan sedikit melambung. Karena tidak pada posisi yang tepat, Dede gagal menjangkau bola dan gol saat pertandingan baru berjalan 12 menit.

Semangat pemain PSPS tidak turun. Mereka terus mencoba menciptakan gol balasan. Menit ke-19, berawal dari tendangan sudut Agus Cima dari kanan gawang Persiba, Patrice Nzekou membuat penonton bergemuruh. Bola sundulan legiun asal Kamerun tersebut sukses menjebol gawang Persiba yang dijaga Galih Sudaryono.

PSPS berbalik unggul 2-1. Pada menit ke-68, Shin Hyun Joon berhasil menciptakan gol kedua bagi Askar Bertuah. Umpan silang mendatar Dzumafo di depan gawang lawan diselesaikan Shin dengan baik.

PSPS seperti sudah yakin menang. Unggul penguasaan bola memberikan harapan kepada pendukung, bahwa Askar Bertuah akan memenangkan pertandingan kemarin. Apa mau dikata, Persiba belum menyerah.

Melalui serangan balik pertahanan PSPS kurang sigap menghalau serangan lawan. Persiba menciptakan gol kedua sekaligus menggagalkan kemenangan PSPS yang sudah di depan mata. Bola sepakan M Bahtiar yang masuk menggantikan Sultan Samma tidak berhasil dikuasai dengan baik oleh Dede Sulaiman.

"Dari awal saya katakan pada pemain, bahwa mereka bisa. Ternyata anak-anak mau melakukannya. Hasil ini patut kami syukuri, karena PSPS juga bermain bagus," kata pelatih Persiba, Haryadi.

Sementara itu, hasil yang lebih mengecewakan diraih PSPS U-21. Bertanding pada pukul 13.00 di tempat yang sama, PSPS Junior justru takluk 0-1 dari Semen Padang. Satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan ini dicetak Yosua Pahabol. (aga)

PSPS Tanpa Tiga Pilar Ke Jepara

PSPS Pekanbaru mengalami kerugian ganda ketika menjamu skuad Persiba Balikpapan di Stadion Sport Center Kuansing, Sabtu (19/03) silam.

Selain gagal memetik poin penuh karena pertandingan berakhir dengan kedudukan imbang 2-2, tiga pilar PSPS dipastikan absen di laga berikutnya karena akumulasi kartu kuning akibat satu kartu kuning yang diterima di pertandingan tersebut.

Tiga pemain tersebut adalah kapten Dzumafo Epandi Herman, Danil Junaidi dan Patrice Nzekou. Ketiganya harus absen pada laga tandang PSPS menghadapi Persijap Jepara pada tanggal 26 Maret mendatang.

Sementara itu, Abdul Rahman Gurning menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan absennya Junaidi dan Nzekou karena masih ada pengganti yang kualitasnya tidak terlalu jauh. Tetapi untuk pengganti Dzumafo, Gurning hanya memiliki stok striker yang masih muda dan belum berpengalaman, yaitu Hadi Rinazta dan Victory Yendra.

PSSI Tunggu Sikap FIFA

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah menyatakan tak mengakui lagi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia pimpinan Nurdin Halid setelah konflik yang terjadi di Kongres Pekanbaru, Riau. PSSI menilai, keputusan tersebut diambil dari informasi tidak berimbang.

"Kondisi terakhir kan akan dilakukan mediasi oleh Komisi X antara Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga dan PSSI, tapi ini tidak terjadi," kata Bendahara PSSI Achsanul Qosasih di DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (29/3).

Achsanul mengaku kaget dengan pernyataan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng. Ia berpendapat sikap Andi terjadi akibat tidak mendapat informasi berimbang. Ia melihat pernyataan yang disampaikan Andi memiliki unsur emosi.

Meski demikian, politikus Partai Demokrat mengaku menghargai keputusan pemerintah. Namun, ia berharap bagaimanapun PSSI harus tetap ada. "Saya tidak tahu bagaimana implikasi terhadap pertandingan sepak bola," ujarnya.

Saat ini, lanjut Achsanul, PSSI masih menunggu sikap FIFA. Mereka mengaku akan berdiam diri dahulu. "Tapi saya yakin FIFA akan memberikan sanksi. Karena pemerintah membekukan," ujarnya.

Sebab, kata Achsanul, baru pertama kali tugas PSSI diserahkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia. "Dengan dibekukan, kita artinya tidak dianggap. Rasanya mengganggu," kata Achsanul.(Andhini)

Radioaktif Nuklir Jepang Sampai ke Korsel

Metrotvnews.com, Seoul: Jejak radioaktif iodine pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang telah dideteksi sampai di Seoul, Korea Selatan. Kendati demikian, laporan Selasa (29/3) itu itu dikatakan tak berbahaya.

Korea Institute of Nuclear Safety (KINS) menyatakan, lembaga tersebut telah menemukan jejak radioaktif iodine-131 di Seoul setelah menganalisis sampel yang diambil dari udara di 12 tempat di seluruh Korea Selatan. Hal ini dilaporkan Kantor Berita Yonhap. KINS menyatakan, jumlah iodine sangat, kecil sehingga tak membahayakan kesehatan masyarakat atau lingkungan hidup.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang, rusak parah akibat gempa yang mengguncang dan tsunami yang menerjang negeri itu pada 11 Maret. Bahan radioaktif telah bocor ke udara.

Air laut di dekat pembangkit listrik tersebut telah ditemukan berisi radioaktif iodine lebih dari 1.850 kali batas yang diperkenankan, meskipun tidak jelas bagaimana kontaminasi menyebar ke Samudra Pasifik. Gempa dengan kekuatan 9,0 pada skala Richter dan tsunami yang meluluhlantakkan yang terjadi setelah gempa itu membuat lebih dari 28.000 orang tewas atau hilang. (Ant/DOR)

Hadapi Krisis Nuklir, Jepang Siaga Penuh

REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA - Perdana Menteri Jepang Naoto Kan Selasa mengatakan pemerintahnya dalam "keadaan siaga maksimal" terhadap krisis nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang telah dihantam gempa dan tsunami dahsyat, Jiji Press melaporkan.

Kan mengatakan pada pertemuan komisi anggaran majelis rendah parlemen bahwa situasi "terus menjadi tak dapat diramalkan" dan bahwa pemerintah "akan mengatasi masalah itu sementara dalam keadaan siaga maksimal", kata Jiji.

Kekhawatiran radiasi telah mengganggu upaya untuk memulai lagi sistem pendinginan di PLTN Fukushima Daiici, yang telah dihantam gempa dan tsunami dahsyat pada 11 Maret lalu, yang sudah menyebabkan lebih dari 28.000 orang tewas atau hilang.

Plutonium telah terdeteksi di tanah di fasilitas di timurlaut Tokyo itu dan perairan yang sangat tercemar (zat radio aktif) telah bocor dari sebuah bangunan reaktor, sementara air laut dekat tempat itu menunjukkan catatan iodium yang tinggi.